Asal Usul Batik Megamendung & Inspirasi di Balik Lukisan Nadia Mahatmi
#BersamaNonaRara : Asal Usul Batik Megamendung & Inspirasi di Balik Lukisan Nadia Mahatmi - Batik menjadi salah satu ikon Indonesia yang patut dilestarikan. Banyak motif batik memikat pandangan, salah satu motif batik dari Cirebon paling terkenal adalah megamendung, yang banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Makna batik megamendung
Batik megamendung digambarkan dengan motif khas yang berbentuk awan dengan lengkungan halus beragam warna. Batik megamendung biasanya mempunyai desain yang simple. Mega adalah sebuah frase dari menggambarkan awan yang megah dan besar sehingga pengguna batik mega mendung dapat terlihat berwibawa. Sedangkan untuk mendung sendiri mempunyai arti yang tenang dan meneduhkan. Atas dasar filosofi itulah, masyarakat Cirebon banyak beranggapan bahwa seseorang yang menggunakan batik megamendung Cirebon akan terlihat berwibawa, megah namun tetap membawa kesan teduh dan kalem.
Asal usul batik megamendung
Menurut para pembatik, konon motif batik megamendung berasal dari seorang pertapa yang sedang mencari inspirasi untuk karyanya. Kemudian hujan turun dan terbentuklah genangan air. Sang pelukis menatapi refleksi awan mendung pada genangan tersebut sehingga terciptalah motif batik megamendung. Namun, tercatat motif megamendung banyak dipengaruhi oleh motif hiasan kain dan keramik dari Tiongkok. Hal ini terjadi karena kota Cirebon, yang merupakan kota pelabuhan dan kota asal batik megamendung, banyak mengalami pengaruh kebudayaan dari para pendatang negeri Tiongkok. Pengaruh ini semakin berkembang menjadi akulturasi budaya ketika Sultan Gunung Jati, salah satu Sultan Kasepuhan Cirebon, menikahi Putri Ong Tien dari Tiongkok.
Dalam berkarya, inspirasi menjadi hal penting. Sama seperti motif mega mendung yang didapatkan dari sebuah pengamatan, proses sama berlaku untuk pelukis zaman, seperti yang dilakukan oleh pelukis bernama Nadia Mahatmi.
Inspirasi di Balik Lukisan Nadia: Juga dari Pengamatan Lingkungan Sekitar
Nona Rara berkesempatan berbagi kisah dari dengan Nadia Mahatmi, seorang perempuan Indonesia yang senang bercerita melalui lukisannya. Nadia mengaku menemukan kesenangannya itu sejak kecil. Baginya, melukis dapat membantu mengekspresikan dirinya. Dukungan orangtua pun membuatnya semakin semangat untuk menghasilkan karya-karya lukisan yang ciamik. Nadia, yang berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas di Jakarta, merasa kata-kata dapat dirangkai melalui garis dan warna, berpadu menjadi sebuah lukisan. Lalu, dari manakah inspirasinya?
“Sebagai pelukis, inspirasi saya adalah sekeliling saya. Dengan observasi, saya bisa belajar lebih banyak mengenai lingkungan di sekitar saya,” kata Nadia. Hal ini juga dilakukan ketika travelling. "Aku sebenarnya lebih suka menggambar di sketchbook kecil gitu, soalnya aku bawa kalau travelling, 'kan. Jadi, pas mengunjungi tempat apa gitu, sambil duduk aku gambar.”
JengSis, ternyata lukisan Nadia dan asal usul batik megamendung ini sama-sama terinspirasi dari pengamatan dengan lingkungan sekitar ya.. Jengsis juga bisa, loh, mendapatkan inspirasi dari mengamati lingkungan sekitar. Siapa tahu, JengSis akan terpapar ide-ide baru yang memperkaya kreativitas untuk menciptakan karya apik.
Mengetahui asal usul dan mengenakan batik megamendung Cirebon menjadi salah satu cara untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia. Motif megamendung tampaknya bisa menjadi pilihan JengSis untuk tetap terlihat megah dan kalem seperti filosofinya. Jika ingin melihat koleksi megamendung dari Nona Rara Batik, JengSis bisa melihat katalognya di sini