Bulan November menjadi bulan yang sangat spesial untuk Nonarara. 13 tahun sudah kami memulai perjalanan bersama sejumlah pengrajin daerah & penjahit mengkreasi ragam pakaian batik untuk Jengsis. Bukan perjalanan yang mudah, ada naik turun, ada tawa dan tangis. Rasa cinta terhadap wastra ini yang membuat kami ada dan terus berjalan hingga kini.
Motif kawung dipilih untuk merayakan momen spesial ini. Liuk motif, yang juga khas menyertai logo Nonarara, muncul lewat latar batik encim Pekalongan dan cap Cirebon yang menggoda.
Butuh lebih tiga bulan bagi pengrajin mengkreasikan lembar demi lembar wastra ini. Mulai dari proses cap, pembatikan, pewarnaan hingga peluruhan malam. Semuanya dilakukan manual dengan telaten dan sangat detail. Menjadikan pakaian yang tercipta bukan sekadar produk fashion tetapi juga sebuah karya seni.
Ada banyak jalan melestarikan batik. Bagi Nonarara, batik akan terus bertahan jika terus ada yang mengenakannya. Tidak hanya untuk suasana formil tapi juga suasana kasual sehari-hari. Karenanya, di momen spesial ini, kami mengucapkan terima kasih mendalam untuk Jengsis yang setia berbelanja. Jengsis yang turut membesarkan Nonarara, dan tentu saja otomatis terlibat melestarikan warisan budaya kita.
Material : batik cap dobi cirebon
Pelapis : tricot
Bukaan : atas
Perawatan:
- Cuci dengan deterjen khusus batik/ lerak
- Cuci terpisah dari produk pakaian lain
- Jangan rendam terlalu lama
- Hindari mesin cuci dan pengering dengan suhu tinggi
Tersedia dalam ukuran :
Lingkar dada : 100
Panjang baju : 59
Panjang lengan : 17
*toleransi size 1-2 cm
untuk pengiriman gosend akan diproses pada hari yang sama apabila pemesanan
dilakukan sebelum jam 12.00
Pada umumnya kain batik yang kami gunakan berbentuk lembaran sepanjang 2 meter dengan motif tidak seragam, tersebar dalam bidang kain.
Karena itu, peletakan motif batik pada produk akhir (baju) tidak selalu sama persis seperti di foto.
Peletakan ini akan tergantung proses pemotongan/pembagian kain